Pengujian letak spesifik antimicrobal peptides sebagai bukti pertahanan hidup Musca domestica
DOI:
https://doi.org/10.37301/esabi.v4i2.34Keywords:
Musca domestica, AMP, Escherichia coli strain B5Abstract
Penelitian ini terinspirasi dari keunikan lalat yang hidup di sekitar tempat sampah dengan potensi banyaknya kontaminasi bakteri patogen, namun lalat tetap dapat bertahan hidup. Hal ini memunculkan dugaan adanya suatu potensi dari tubuh lalat yang bersifat antimicrobial peptides (AMP). Antimicrobial peptides (AMP) berfungsi sebagai sistem pertahanan innate tubuh pada banyak organisme. Antimicrobial peptides (AMP) ini memiliki peran dalam respon sistem imunitas dengan cara menjadi garis depan sistem pertahanan melawan infeksi. Lalat sendiri sejatinya telah teridentifikasi sebagai temperate bachteriophage, yaitu sepesies yang membiarkan hidup bakteri yang diserangnya, karena bakteri tersebut memperoleh penangkal yang melawan virus tersebut. Hal tersebut sesuai dengan logika pengamatan sederhana adanya habitat lalat di tempat sampah dan tempat kotor lainnya yang memiliki jumlah kuman berbahaya, namun lalat tetap hidup dan bertahan. Dugaan daya tahan tubuh lalat yang mampu menghasilkan antimicrobial peptides (AMP) akan diselidiki dalam penelitian ini melalui aktivitas uji hambat terhadap bakteri dan identifikasi kualitatif keberadaan antimicrobial peptides (AMP) dari salah satu spesies lalat. Dalam penelitian ini, kami menggunakan lalat dengan spesies Musca domestica. Agar penelitian lebih mendalam, kami berfokus dan terinspirasi hadis pada kemampuan morfologi sayap kiri dan sayap kanan lalat. Sehingga penelitian ini akan menduga keberadaan AMP dalam menghambat salah satu jenis bakteri, dimana dalam penelitian ini menggunakan bakteri jenis Escherichia coli strain B5 dari InaCC. Penelitian akan menggunakan metode eksperimen dengan memberi perlakuan pada sayap Musca domestica terhadap koloni bakteri patogen Escherichia coli strain B5 dengan menggunakan 3.802 ekor lalat yang diekstrak dengan pelarut aquades. Spesimen dipisahkan menjadi fokus sayap kanan, sayap kiri dan tubuh tanpa sayap sebagai data kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya antimicrobial peptides (AMP) pada sayap kanan tubuh Musca domestica yang berbeda dibandingkan dengan sayap kiri. Sayap kanan memiliki potensi antimicrobial peptides (AMP) yang menghambat secara spesifik bakteri gram negatif, yaitu patogen berjenis Escherichia coli strain B5 dengan pelarut etanol 70% sebesar 1,1mm + 0,07.
References
Andiarsa, D. (2018). Lalat: Vektor yang Terabaikan Program? Balaba Vol. 14 No. 2, , 201-214. Arifin, M. P. (2020). Obat Penawar Dan Penyakit Di Sayap Lalat (Integrasi-Interkonektif Hadis Dengan Ilmu Pengetahuan) . al- Munir: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Volume 2, Number 2, 93-109.
Arifin, M. P. (2020). Obat Penawar dan Penyakit di sayap lalat (Integrasi- Interkonektif hadist dengan ilmu pengetahuan). al-Munir: Jurnal Ilmu Al- Qur’an dan Tafsir, 94-108.
Atta, R. M. (2014). Microbiological Studies on Fly Wings (Musca domestica) Where Disease and Treat. World Journal of Medical Sciences 11 (4), 486- 489.
Aurira thrisna dwi aprianti, e. h. (2020). Kemampuan antibakteri dari isolat bakteri pada tubuh lalat hijau (chrysomya megacephala) asal tempat pembuangan sampah akhir kebin kongok lombok barat. jurnal biologi makassar, 79- 81.
Elfira Awaliyah Rahmawati, N. J. (2020). Upaya Pencegahan Penyakit Diare Pada Anak Melalui Pendidikan Kesehatan Dan Tindakan Cuci Tangan Di RW 02 Kelurahan Slipi Jakarta Barat. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Volume 3, Nomor 2, 316-322.
Francis C. Onwugambaa, e. a. (2018). The role of „filth flies? in the spread of antimicrobial resistance. Travel Medicine and Infectious Disease, 1-11.
Hou, L., S.,Y., Z.,P., L.,G. (2007). Antibacterial activity and in vitro anti-tumor activity of the extract of the larvae of the housefly (Musca domestica). Journal of Ethnopharmacology 111 , 227–231
Idham Aditia Hasibuan, A. Z. (2017). Kontribusi Sains Dalam Menentukan Kualitas Hadis. Edu Riligia, Vol 1 No 3, 226-341.
Mawarni, A. (2016). Potensi lalat (Musca domestica) DI TPA Jatibarang Semarang. 1-29 Merylanca manalu, i. m. (2012). hubungan tingkat kepadatan lalat (Musca domestica) dengan kejadian diare pada anak balita di pemukiman sekitar tempat pembuangan akhir sampah namo bintang kecamatan pancur batu kabupaten deli serdang.
Mukarramah. (2017). Isolasi dan identifkasi molekuler bakteri pada sayap lalat (Musca domestica). 1-76.
Nanda listya sukmawati, p. g. (2018). keanekaragaman spesies lalat dan jenis bakteri kontaminan yang di bawa lalat di rumah pemotongan unggas RPU semarang. jurnal kesehatan masyarakat , 253-256.
Poedji hastutiek, l. e. (2007). potensi Musca domestica linn. sebagai vektor beberapa penyakit. jurnal kedokteran brawijaya voll XXIII no 3, 125-127.
Putri, Y. P. (2018). Identifikasi Bakteri Pada Tubuh Lalat Rumah (Musca domestica Linn.) Di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Dan Pasar. Jurnal Biota Vol. 4 No. 1, 29-35.
Putu Femila, y. j. (2018). Identifikasi bakteri sallmonella sp pada lalat hijau (chrysomya megacephala). jurnal analis medika bio sains , 2-4.
Rahman, M. S. (2010). Kajian Matan Dan Sanad Hadits Dalam Metode Historis .
Jurnal Al-Syir’ah Vol. 8, No. 2, 425-436.
RI, D. (2005). Manual pengendalian resiko lingkungan . direktorat jendral PPM dan PL jakarta. Richard. (1927). Bacteriophage Isolated From The Common House Fly (Musca domestica). Princeton: Department of Animal Pathology of The Rockefeller Institute for Medical Research.
Risalia siska, N. n. (n.d.). Keanekaragaman genus Lalat yang di temukan pada lokasi penjualan Ayam potong di Pasar raya Kota Padang.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Jurnal Edukasi dan Sains Biologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.