Pengaruh pemberian variasi konsentrasi rootmost terhadap inisiasi akar tanaman mint (Mentha rotundifolia (L.) Huds.)

Authors

DOI:

https://doi.org/10.37301/esabi.v6i2.80

Keywords:

Tanaman mint, Inisiasi akar, Pertumbuhan dan perkembangan, Rootmost

Abstract

Salah satu tanaman yang memiliki banyak peminat ialah tanaman mint. Sehingga diperlukan adanya pengembangan pembudidayaan tanaman mint di Indonesia. Selain karena jumlah peminat yang tinggi, hal ini juga agar dapat mengurangi ketergantungan impor bahan baku industri minyak mint. Salah satu tanaman mint yang mudah dibudidayakan ialah spesies Mentha rotudinfolia (L.) Huds. Pembudidayaan menggunakan metode stek pucuk dengan tambahan zat tumbuh Rootmost. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi rootmost yang paling efektif dalam mempengaruhi pertumbuhan akar tanaman mint. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan memotong pucuk tanaman mint sepanjang 5 cm, lalu direndam dalam rootmost pada konsentrasi 0%, 0,1%, 0,2%, 0,3%, dan 0,4%. Kemudian stek ditanam ke dalam media cocopeat dalam tray selama 2 minggu. Parameter yang diukur adalah jumlah akar dan panjang akar. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji One Way Anova dan dilanjutkan dengan uji LSD dengan taraf signifikansi 0,5%. Hasil penelitian diperoleh yaitu konsentrasi rootmost yang paling efektif dalam pembentukan akar ada pada konsentrasi 0,1%, sedangkan yang paling efektif dalam pemanjangan akar ada pada konsentrasi 0,4%.

Author Biographies

Nina Fadia Hayya, Universitas Ahmad Dahlan

Pendidikan Biologi

Etika Dyah Puspitasari, Universitas Ahmad Dahlan

Pendidikan Biologi

References

Adelia, P. F., Koesriharti, & Sunaryo. (2013). Pengaruh penambahan unsur hara mikro (fe dan cu) dalam media paitan cair dan kotoran sapi cair terhadap pertumbuhan dan hasil bayam merah (Amarantus tricolor L.) dengan sistem hidrponik rakit apung. Jurnal Produksi Tanaman, 1(3), 48–58. https://doi.org/10.21176/protan.v1i3.30

Arinasa, I. (2015). Pengaruh konsentrasi rootone-f dan panjang setek pada pertumbuhan begonia tuberosa lmk. (Effect of Rootone-F Concentrations and Length of Cuttings on Growth of Begonia tuberosa Lmk.). J.Hort, 25(2), 142–149. https://doi.org/10.21082/jhort.v25n2.2015.p142-149

Basmal, J. (2009). Prospek pemanfaatan rumput laut sebagai bahan pupuk organik. Squalen Bulletin of Marine and Fisheries Postharvest and Biotechnology, 4(1), 1. https://doi.org/10.15578/squalen.v4i1.141

Brahmi, F., Madani, K., Stévigny, C., Chibane, M., Duez, P. (2014). Algerian mint species: HPTLC quantitative determination of rosmarinic acid and in vitro inhibitory effects on linoleic acid peroxidation. J.Coast. Life Med. http://doi.org/10.12980/JCLM.2.2014APJTB-2014-0027

Brahmi, F., Abdenour, A., Bruno, M., Silvia, P., Alessandra, P., Danilo, F., Drifa, Y. G., Fahmi, E. M., Khodir, M., & Mohamed, C. (2016). Chemical composition and in vitro antimicrobial, insecticidal and antioxidant activities of the essential oils of Mentha pulegium L. and Mentha rotundifolia (L.) Huds growing in Algeria. Industrial Crops and Products, 88, 96–105. https://doi.org/10.1016/j.indcrop.2016.03.002

Faradilla, Yuanita, & Mentari, S. D. (2016). Stimulasi pertumbuhan planlet anggrek (Dendrobium Sp) dengan pemberian zpt atonik dan root most pada masa aklimatisasi. Hutan tropika, XI(148), 252–263. https://doi.org/10.36873/jht.v16i2.3581

Hardiyanto, A. (2019). Kajian pembuatan sirup mentimun (Cucumis sativus L.) Dengan penambahan daun mint (Mentha piperita L.).

Hidayat, R., Sari, D., & Rahayu, N. (2020). Teknik perbanyakan tanaman mint (Mentha sp.) dengan metode stek batang. Jurnal Hortikultura Tropika, 3(2), 45–50.

I Gede Jaya Mahendra, I Nyoman Ral, I. W. W. (2017). Upaya meningkatkan produksi dan kualitas buah jambu biji kristal ( Psidium guajava L . cv . Kristal ) Melalui Pemupukan Efforts to Increase Production and Quality of “ Kristal ” Guava Variety. Agrotrop Journal on Agriculture Science. 7(1), 60–68.

Jameela, M. (2016). Pemberian kompos tandan kosong kelapa sawit (TKKS) terhadap pertumbuhan setek pucuk tanaman Mentha sp. pada ultisol.

Jinus, Prishantati, E., & Haryanti, S. (2012). Pengaruh zat pengatur tumbuh (ZPT) root up dan super GA terhadap pertumbuhan akar stek tanaman jabon (Anthocephalus cadamba Miq). Jurnal Sains Dan Matematika, 20(2), 35–40. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm/article/view/8005

Kurniawan, Y., Septariani, D. N., Adi, R. K., & Poniman. (2021). Pembibitan vegetatif stek dan cangkok jambu biji (Psidium guajava) untuk metode tanaman buah dalam pot: review. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS, 5(1), 473–479.

Nolan, K. E., Irwanto, R. R., & Rose, R. J. (2003). Auxin Up-Regulates MtSERK1 Expression in Both Medicago truncatula Root-Forming and Embryogenic Cultures. 133(September), 218–230. https://doi.org/10.1104/pp.103.020917.218

Pangestu, P. (2018). Pengaruh pemberian pupuk organik cair dan kompos paitan (Thitonia diversifolia (Hemsl.) Gray) terhadap pertumbuhan tanaman mint. Skripsi: Universtias Brawijaya Press. https://repository.ub.ac.id/id/eprint/167012/

Putra, R. R., & Shofi, M. (2015). Pengaruh hormon napthalen acetic acid terhadap inisiasi akar tanaman kangkung air (Ipomoea aquatica Forssk.) influence of napthalen acetic acid for root initiation of water spinach (Ipomoea Aquatica Forssk.). Jurnal Wiyata, 2(2), 108–113. https://doi.org/10.56710/wiyata.v2i2.46

Putri, N. A., Wulandari, D., & Sari, M. R. (2022). Potensi minyak atsiri dari daun mint sebagai bahan aktif industri kosmetik dan farmasi. Jurnal Kimia Terapan, 8(1), 25–32.

Stevanus, C. T., Saputra, J., & Wijaya, T. (2015). Peran unsur mikro bagi tanaman karet. Warta Perkaretan. 34(1), 11-18. https://doi.org/10.22302/ppk.wp.v34i1.59

Suprapto, A. (2004). Auksin: Zat pengatur tumbuh penting meningkatkan mutu stek tanaman. 21(1).

Wudianto. (1998). Membuat setek, cangkok, dan okulasi. Penebar Swadaya

Downloads

Published

2024-12-30

Issue

Section

Articles