Analisis kualitas air Situ Bagendit pasca revitalisasi menggunakan bioindikator tumbuhan air

Authors

  • Zarfani Gumanti Universitas Pendidikan Indonesia
  • Hertien Koosbandiah Surtikanti Universitas Pendidikan Indonesia https://orcid.org/0000-0003-2743-2578
  • Wahyu Surakusumah Universitas Pendidikan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.37301/esabi.v6i1.79

Keywords:

Bioindikator, Eutrofikasi, Indeks keanekaragaman, Status trofik

Abstract

Situ Bagendit merupakan danau yang dimanfaatkan sebagai objek wisata alam sekaligus kawasan lindung. Revitalisasi kawasan wisata ini berpotensi memengaruhi komunitas tumbuhan air yang berperan penting dalam menjaga stabilitas ekosistem dan berfungsi sebagai indikator pencemaran air. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas air dan indeks pencemaran menggunakan indikator tumbuhan air pasca-revitalisasi. Data dikumpulkan melalui metode purposive sampling pada lima stasiun yang mewakili berbagai tingkat aktivitas manusia. Parameter yang dikaji meliputi data biologi (komposisi tumbuhan air), serta parameter fisika dan kimia perairan. Analisis keanekaragaman tumbuhan dilakukan menggunakan Indeks Dominansi (C), Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener (H’), dan Indeks Kemerataan (E). Ditemukan 10 jenis tumbuhan air, dengan empat spesies dominan yang berfungsi sebagai bioindikator pencemaran, yaitu Eichhornia crassipes (Eceng Gondok), Salvinia molesta (Kiambang), Nelumbo nucifera (Teratai), dan Ceratophyllum demersum (Hornwort). Nilai rata-rata keanekaragaman tumbuhan berada pada kategori sedang (H’ = 1,11), dengan tingkat kemerataan komunitas juga sedang (E = 0,481). Berdasarkan parameter nitrogen total, kecerahan, kadar klorofil-a, serta jenis tumbuhan air yang ditemukan, status trofik Danau Situ Bagendit dikategorikan sebagai eutrofik hingga hipertrofik. Hasil ini menunjukkan bahwa revitalisasi kawasan dapat berdampak terhadap kondisi ekologis perairan yang perlu dimonitor secara berkelanjutan.

Author Biographies

Zarfani Gumanti, Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan Biologi

Hertien Koosbandiah Surtikanti, Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan Biologi

Wahyu Surakusumah, Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan Biologi

References

Agustina, A., & Aprinica, N. P. I. (2022). Dampak pariwisata terhadap pencemaran air Danau Batur Kabupaten Bangli. Jurnal Ilmiah Hospitality Management, 12(2), 81–89. https://doi.org/10.22334/jihm.v12i2.189

Anwariani, D. (2019). Pengaruh air limbah domestik terhadap kualitas sungai. Jurnal Teknik Lingkungan, 1(82), 12. https://doi.org/10.31227/osf.io/8nxsj

Fachrul, M. F. (2007). Metode sampling bioekologi. Bumi Aksara.

Fitria, R., Efawani, Y., & Yuliati. (2013). Types and abundance of periphyton in water plant (Eichornia crassipes and Ipomoea aquatica) in the Rengas Lake, Buluh Cina Village, Siak Hulu Sub-Regency, Kampar Regency, Riau (Undergraduate thesis). Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University.

Hidayat, Z., Surtikanti, H. K., & Nilawati, T. S. (2023). Struktur tumbuhan Situ Bagendit pada perairan hipertrofik. BIOTIKA: Jurnal Ilmiah Biologi.

Irawan, A., & Sari, L. I. (2022). Karakteristik distribusi horizontal parameter fisikakimia perairan permukaan di pesisir bagian timur Balikpapan: The characteristic of horizontal distribution to the physical-chemical parameter of surface waters in the eastern site of Balikpapan coastal area. Nusantara Tropical Fisheries Science (Ilmu Perikanan Tropis Nusantara), 1(1), 21–27. https://doi.org/10.30872/jipt.v1i1.416

Istvánovics, V. (2010). Eutrophication of lakes and reservoirs. In Lake ecosystem ecology (pp. 47–55). Elsevier.

Kusmana, C. (1996). Metode survey vegetasi. Institut Pertanian Bogor Press.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup. (2009). Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 28 Tahun 2009 tentang Daya Tampung Beban Pencemaran Air Danau dan/atau Waduk. https://jdih.maritim.go.id/en/peraturan-menteri-negara-lingkungan-hidup-no-28-tahun-2009

Kumurur, V. A. (2002). Aspek strategis pengelolaan Danau Tondano secara terpadu. EKOTON, 2(1), 73–80.

Lawrence, J. M., & Weldon, L. W. (1965). Identification of aquatic weeds. Hyacinth Control Journal, 4, 5–17.

Oktaria, E., Suharto, E., & Deselina, D. (2021). Studi kualitas air Danau Tes di Taman Wisata Alam (TWA) Danau Tes Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu. Journal of Global Forest and Environmental Science, 1(1), 60–68.

Owens, C. S., Smart, M., Honnell, D. R., & Dick, G. O. (2021). Effects of pH on Growth of Salvinia molesta Mitchell. Journal of Aquatic Plant Management, 43(0), 34-38. http://hdl.handle.net/1834/19467

Riyadh, R., Wesnawa, I. G. A., & Citra, I. P. A. (2020). Dampak potensi pariwisata terhadap kualitas air Danau Beratan. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, 8(1), 23–32. https://doi.org/10.23887/jjpg.v8i1.23474

Rustadi, R. (2009). Eutrofikasi nitrogen dan fosfor serta pengendaliannya dengan perikanan di Waduk Sermo. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 16(3), 176–186.

Sari, D., Arza, S., Fiona, F., Novita, N., Ega, E., & Darmawan, B. (2024). Analisis kandungan karbon dioksida dan pH pada air. Journal of Food Security and Agroindustry, 2(2), 44–48. https://doi.org/10.58184/jfsa.v2i2.279

UNEP-IETC/ILEC. (2001). Lakes and reservoirs: Similarities, differences, and importance (Vol. 1). Siga-Japan. ISBN: 4-906356-311

Wilhelm, J. L. (1975). Biological indicators of pollutants in river ecology. Blackwell Scientific Publications.

Xu, Z., & Deng, M. (2017). Identification and control of common weeds: Volume 2. https://doi.org/10.1007/978-94-024-1157-7

Downloads

Published

2024-06-30

Issue

Section

Articles